Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Masih Terjadi Penolakan Full Day School, Ini Alasannya

Videografer

Editor

Senin, 24 Juli 2017 10:00 WIB

Iklan
TEMPO.CO, Semarang: Ribuan warga Nahdlatul Ulama yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Peduli Pendidikan menggelar aksi menolak Permendikbud no 23 tahun 2017 yang mengatur lima hari sekolah di halaman kantor gubernur Jawa Tengah, Jumat(21/7). Warga NU khawatir Permendikbud ini akan mematikan Madrasah Diniyah yang dipelopori oleh para ulama sejak Walisongo. Mereka menuntut presiden membatalkan kebijakan lima hari sekolah tersebut.Lukman Hakim Ketua Forum Komunikasi Diniyah Taklimiyah PBNU yang hadir di tengah aksi menegaskan bahwa Madrasah Diniyah merupakan lembaga pendidikan warisan para kyai dari Walisongo. Jika siswa disekolah sepanjang hari maka hal itu akan berpotensi menggerus keberadaan madrasah diniyah. Ribuan peserta aksi menolak lima hari sekolah ini datang dari berbagai daerah di Jawa Tengah. Usai shalat Jumat, mereka menutup akses jalan Pahlawan jalan protokol kota Semarang. Mereka kecewa pemerintah Provinsi Jawa Tengah maupun Pemkab dan Pemda telah menerapkan lima hari sekolah tanpa mengindahkan aspirasi masyarakat.Jurnalis Video: Budi PurwantoEditor/Narator: Ridian Eka Saputra