Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Poros Baru Golkar dan PAN di Pilpres 2024

Videografer

Antara

Rabu, 7 Juni 2023 00:30 WIB

Iklan

Golkar dan PAN bersiap membentuk poros keempat untuk Pilpres 2024 yang mengusung pasangan Airlangga Hartarto-Zulkifli Hasan. Poros baru ini diharapkan mampu mengerek efek elektoral dalam Pemilu 2024.

 

Wacana terbentuknya poros keempat menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 ini mulai hangat diperbincangkan setelah Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto dan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan bertemu empat mata di Amerika Serikat seusai pertemuan tingkat menteri Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC), Kamis (25/5/2023) kemarin.

 

Wakil Ketua Umum PAN Yandri Susanto melalui keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (27/5/2023), mengatakan, pasangan itu sebagai salah satu opsi yang sedang digodok matang oleh partainya.

 

Sebelumnya, baik Golkar dan PAN sudah membentuk Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Namun, belakangan PPP justru memutuskan merapat ke Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan mendeklarasikan dukungan terhadap bakal capres dari PDI-P, Ganjar Pranowo.

 

Selain KIB, ada Gerindra yang bersama Partai Kebangkitan Bangsa membentuk Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR). Sejauh ini, Gerindra telah mengusung Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai bakal capres. Ada pula Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang terdiri atas Nasdem, Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera, yang telah mengusung Anies Baswedan sebagai bakal capres.

 

Jika Golkar dan PAN membentuk koalisi baru, itu akan menjadi koalisi keempat. Bahkan, jika koalisi itu benar-benar terbentuk, sudah memenuhi ambang batas pencalonan presiden. Total gabungan jumlah kursi Golkar-PAN di parlemen adalah 129 kursi atau 22,43 persen dari total kursi di parlemen.

 

 

 

Foto: Tempo.co, Instagram

Editor: Ridian Eka Saputra