TEMPO.CO, Jakarta: Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, merilis sebuah video kampanye untuk menyongsong hari pencoblosan Pilkada DKI putaran kedua pada 19 April 2017. Video kampanye Ahok-Djarot justru malah menuai kontroversi yang dinilai oleh sebagian orang menyudutkan umat Islam. Dalam salah satu scene video tersebut terlihat sebuah kerusuhan dan muncul adegan sekelompok pria berpeci tengah berdemonstrasi berlatar belakang spanduk bertuliskan "Ganyang Cina".Sontak video ini langsung mendapat respon dari beberapa tokoh seperti dai kondang AA Gym yang langsung memposting Tak pernah kami mengatakan ganyang Cina sekalipun berjuta umat Islam berkumpul, bahkan kami menghormati,,, mengapa membuat video Fitnah ini?." Di akun twitter miliknya.Bukan hanya AA Gym yang merespon langsung video tersebut. Presiden Partai Keadilan Sejahtera Sohibul Iman mengatakan video kampanye yang baru diunggah pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat, bernuansa provokatif. Menurut Sohibul, wajar jika ada permintaan maaf dari pasangan calon tersebut.Advokat Cinta Tanah Air (ACTA) langsung melaporkan video tersebut ke Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) RI. Menurut wakil ketua ACTA, Novel Chaidir Hasan, Video tersebut secara jelas berisi adegan-adegan di mana nampak terjadi kerusuhan dan demo, di mana pelakunya adalah orang yang memakai pakaian yang biasa dipakai oleh umat Islam ketika beribadah, yaitu peci dan surban.Naskah: Tempo.coEditor: Ridian Eka Saputra