Difteri di Banten, Rumah Sakit Kewalahan, Pasien Wafat Bertambah
Videografer
Editor
Jumat, 15 Desember 2017 16:44 WIB
TEMPO.CO, Serang - Difteri masih merebak di beberapa daerah di Provinsi Banten. Bahkan penderita terus bertambah. Dalam pekan ini, Dinas Kesehatan Provinsi Banten mencatat penderita difteri di Banten terus bertambah, hanya dalam kurun waktu tiga hari, penderita difteri di Provinsi Banten menjadi 81 kasus dari 68 kasus, dengan kasus kematian 9 orang.
Dari delapan kabupaten/kota di Banten, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, dan Kabupaten Serang ditemukan kasus difteri terbanyak. Kabupaten Tangerang 27 kasus, Kota Tangerang 14 kasus, dan Kabupaten Serang 14 kasus.
Rumah Sakit Drajat Prawiranegara Serang yang tiga hari sebelumnya menampung empat pasien penderita difteri, kini tidak lagi cukup menampung penderita difteri. Satu pasien penderita difteri harus dipindahkan ke Rumah Sakit Umum Banten, yang menyediakan dua ruangan isolasi dengan 12 tempat tidur untuk 12 pasien penderita difteri.
Empat pasien dengan status diduga difteri, yang dirawat di Rumah Sakit Drajat Prawiranegara Serang, berusia 10 sampai 18 tahun, kondisinya mulai membaik. Pihak keluarga tidak diperbolehkan masuk ke ruang isolasi tanpa seizin dokter, karena khawatir terpapar wabah difteri.
Sementara itu, Kepala Seksi Surveilans Imunisasi dan Krisis Kesehatan Dinas Kesehatan Banten, drg. Rostina, mengatakan, dari 81 kasus difteri di Banten, 82 persen penderita difteri tidak mendapat imunisasi sama sekali, dan 18 persen sisanya belum lengkap imunisasi.
Usia 5 sampai 9 tahun paling banyak terkena difteri. Disusul usia 10 sampai 19 tahun. Dinas Kesehatan Provinsi Banten gencar mengkampanyekan vaksin antidifteri melalui pemberian Outbreak Response Immunization (ORI) dengan menyediakan lebih dari 3 juta vaksin anti difteri. Tidak hanya umur 1 sampai 19 tahun, pihak Dinas Kesehatan menganjurkan kepada orang dewasa di atas 19 tahun untuk datang ke posyandu, untuk disuntik vaksin anti difteri, untuk mencegah meluasnya penyakit difteri.
Jurnalis Video: DARMA WIJAYA
Editor: Ngarto Februana