TEMPO.CO, Denpasar: Aksi penolakan mega proyek reklamasi di Teluk Benoa kembali bergaung, kali ini ratusan masa dari berbagai kalangan di seluruh Bali yang tergabung dalam komunitas ForBali, berunjukrasa di depan Kantor Gubernur Bali, Rabu siang 26 Juli 2017.Dalam aksinya yang sudah memasuki tahun kelima, para demonstran tidak henti-hentinya menolak rencana reklamasi tersebut dan mendesak pemerintah untuk membatalkan Perpres Nomor 51 Tahun 2014, yang berisi perubahan status Teluk Benoa dari kawasan konservasi menjadi kawasan pemanfaatan umum, hal tersebut dinilai menjadi jalan bagi investor untuk mereklamasi Teluk Benoa.Mereka menganggap rencana reklamasi Teluk Benoa seluas 800 hektar tersebut dapat merusak lingkungan dan sosial budaya masyarakat Bali, karena kawasan tersebut merupakan areal yang disucikan bagi umat Hindu Bali. Dengan membawa poster, bendera dan spanduk penolakan, mereka mendesak agar Gubernur Bali mengambil langkah untuk membatalkan proyek tersebut, selain itu massa aksi juga mengecam sejumlah politikus yang memanfaatkan isu Tolak Reklamasi sebagai alat untuk menjaring massa menjelang Pemilihan Gubernur 2018.Jurnalis video: Johannes P. ChristoEditor/Narator: Ryan Maulana