Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kabupaten Serang KLB Difteri, Penderita Dirawat di Ruang Isolasi

Videografer

Darma Wijaya

Minggu, 10 Desember 2017 11:34 WIB

Iklan

Pemerintah Kabupaten Serang Banten menetapkan status Kejadian Luar Biasa atau KLB wabah setelah adanya 12 kasus difteri selama 2017, dua di antaranya meninggal dunia.

Sabtu siang, 9 Desember 2017  Ruang Isolasi Rumah Sakit Dokter Drajat Prawiranegara Serang Banten masih merawat dua pasien penderita difteri.

Kedua penderita difteri diketahui berusia 39 tahun dan 42 tahun dan sudah dirawat sejak empat hari lalu. Kedua pasien difteri berasal dari Lebak Wangi Kabupaten Serang, dan satu pasien dari Kota Serang. Meski belum dinyatakan sembuh, kondisi kedua pasien berangsur membaik.

Sudah 12 pasien penderita difteri dirawat di ruang isolasi Rumah Sakit Dokter Drajat Prawiranegara Serang Banten selama tahun 2017.

Dari 12  yang pernah dirawat 9 di antaranya sembuh, 2  meninggal dunia.

Mewabahnya difteri belakangan ini membuat pihak rumah sakit Dokter Drajat Prawiranegara Serang Banten kewalahan jika sewaktu-waktu pasien difteri melonjak. Pasalnya ruang isolasi RSDP Serang hanya cukup menampung empat pasien.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Serang Sri Nurhayati mengatakan, KLB difteri ditetapkan oleh Bupati Serang pertanggal 6  Desember 2017 kemarin, setelah adanya peningkatan jumlah kasus dari tahun sebelumnya. Tahun 2016 penderita difteri di Kabupaten Serang hanya 7 kasus.

Upaya Dinas Kesehatan Kabupaten Serang Banten akan melakukan outbreak response immunization terhadap anak umur 1 tahun sampai kurang dari 19 tahun se Kabupaten Serang, ORI imunisasi ulang booster akan dilakukan serentak Senin, 11 Desember 2017.

Jurnalis Video: Darma Wijaya
Editor/Narator: Zulfikar Epriyadi